Berebut Kursi

Berebut Kursi

Kini langit diatas istana tidak terlihat biru.
Angin pun tidak lagi bertiup satu arah. 
Mata menatap  sinis.
Ada juga  penuh merona.

Negeriku berebut  mencari singgasana.
Terbelah mencari arah.
Apapun dikorbankan. 
Antara etika dan bukan  sulit dibedakan.

Tukang kipas ada dimana-mana.
 Kaum jelata, pejabat negara bermain api.
Jika terbakar  sulit dipadamkan.
Membakar diri dan anak negeri.

Istana selalu bergetar lima tahunan.
Atas nama mensejahterakan negeri.
Kaum politisi berpesta menari.
Rakyat jelata dipaksa berdemokrasi

Tangan kuat  berwajah jahat bernegoisasi.
Anak negeri dijejali janji ujungnya nasi basi. 
Mata gelap ingin menggapai negeri. 
Menangislah anak negeri, kau  dikibuli lagi
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url