Bukan Sampah di Mata Tuhan
Air mata menetes
Darah sejak lama mengalir
Tetap saja di tong sampah
Lebih bernilai timah daripada emas
Terbuang sudah
Terbang lah jauh mencari tempat persinggahan
Dulu berpikir tempat perteduhan
Tahunya bukan rumah mu
Salah urus bukan salahmu.
Kalau pun kokoh Kau bukan penghuni istimewa
Sebelum menua bangkitlah
Jangan takut
Ketakutan memenjarakanmu
Masih ada energi dan lebih lagi ada Tuhan
Berbuatlah, carilah celah
Ada terang sekalipun sekarang masih gelap
Terlalu lama memberi diri dalam ketulusan
Namun rupanya hanya sampah dan butiran debu Dimata Tuhan kau tetap mulia
Jakarta, 19-09-2025