Resensi Buku: Kumpulan Pepatah dan Idiom Dayak Kanayatn Bahasa Ba'Ahe
Kanayatn Bahasa Ba'Ahe
Penulis: Wand Giovani
Damianus
Penerbit: CV.Ruang Tentor
Tahun terbit: 2024
Halaman buku: 107
Suku bangsa Dayak sudah lama dikenal memiliki keariban lokal yang mumpuni. Keariban lokal dalam banyak hal termasuk dalam hal berbahasa. Berbahasa yang dimaksud adalah bagian pepatah dan idiom.
Apa itu pepatah? Pepatah adalah pribahasa yang mengandung nasehat yang sangat berharga. Diwariskan dari generasi ke generasi. Sifatnya ringkas dan mudah di ingat. Sedangkan idiom adalah bahasa yang memiliki makna kiasan yg tidak dapat dipahami secara harafiah tetapi bagian penting dalam penggunaan sehari-hari. Suku bangsa Dayak khususnya Dayak Kanayatn memiliki Pepatah maupun Idiom.
Bulan Mei 2024 terbit sebuah buku dengan judul:" Kumpulan Pepatah dan Idiom Dayak Kanayatn Bahasa Ba Ahe". Bukan saja sampulnya yang menarik tetapi isi dan kemasannya.
Sampul buku langsung membawa pembaca kepada ornamen Dayak. Sedangkan isinya adalah kumpulan Pepatah dan Idiom yang digunakan masyarakat Dayak Kanayatn berbahasa Ba'Ahe dalam percakapan sehari-hari. Terutama saat memberi nasehat, peringatan, sindiran , menerangkan keadaan, membaca karakter seseorang dan lain-lain.
Pepatah dan Idiom disusun oleh penulisnya berdasarkan abjad dan diberi maknanya baik dalam bahasa indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Ini menunjukkan betapa berbobotnya buku ini.
Buku ini adalah buku yang penting bagi masyarakat Dayak Kanayatn. Dayak Kanayatn berbahasa Ba'Ahe baik yang ada di tanah leluhurnya Borneo maupun yang berdiaspora diberbagai provinsi di Indonesia. Bahkan sebuah buku yang baik bagi yang mukim diluar negeri.
Belum ada buku yang seperti ini. Boleh dikata buku ini buku special untuk menjaga kearifan lokal sekaligus sebagai pengingat bagi penutur ba Ahe yang mungkin saja lupa dengan pribahasa atau idiom leluhurnya. Mungkin juga ada yang tidak mengetahuinya.
Buku ini wajib dimiliki oleh orang tua, tokoh adat, guru, rohaniawan, pengacara , penulis dan mahasiswa. Lebih lagi sangat pantas ada diperpustakaan sekolah dimana anak-anak Dayak Kanayatn dominan di sekolah tersebut.
Buku ini memuat 115 pepatah dan 431 Idiom. Contoh pepatah yang termuat dalam buku ini" tupe sarompo, kale salubang". Contoh Idiomnya:"ungot-ungot".
Buku yang melestarikan keariban lokal ini sangat di sayangkan jika diantara pembaca tidak tertarik sama sekali untuk memilikinya.
Setiap buku ada kelebihan ada juga kekurangannya. Terutama dari pengertiannya. Penulis memberikan pengertian sesuai dengan apa yang sedang dipikirkannya atau ada dalam pikirannya. Itu sah-sah saja. Terutama dilihat dari konteks dan situasinya.
Buku kumpulan pepatah dan idiom Dayak Kanayatn bahasa Ba Ahe ditulis oleh Wanda Giovani dan Damianus. Kedua-duanya menaruh minat yang tidak diragukan dalam kebudayaan Dayak Kanayatn khususnya berbahasa Ahe. Wanda Giovani seorang dosen mendalami bahasa dan budaya. Sedangkan Damianus seorang budayawan Dayak Kanayatn.
Buku yang diterbitkan oleh CV. Ruang Tentor ini memberikan nuansa baru dalam melestarikan bahasa Dayak Kanayatn penutur Ba Ahe. Sangat pantas untuk diapresiasi.