Air Mata Sang Gembala - Godaan Uang


Dua  tahun setelah pentahbisan Nugroho sebagai  pendeta dan gembala sidang semua berubah. Nugroho lebih banyak menghabiskan waktunya untuk jemaat dibandingkan dunia bisnisnya. Bahkan anaknya pun ikut protes waktu dengan anak-anaknya pun mulai berkurang. Segala macam gosip pun mulai beredar. Boksu Nugroho tidak mau ambil pusing. Bagi boksu Nugroho  ia melihat dari sisi positif bahwa semakin digosipkan berarti dirinya semakin penting dan berpengaruh. 

Sekali waktu ada seorang Ibu muda datang minta waktunya untuk berkonsultasi dan berdoa. Ibu muda itu ditemani oleh mamanya. Membahas sekitar rumah tangganya yang tidak mudah. Pertemuan pertama semua berjalan dengan baik dan mereka bertiga mengadakan pertemuan disebuah tempat makan. 

Perempuan muda itu adalah jemaatnya yang baru setengah tahun ikut beribadah ditempatnya. Perempuan muda itu berceritera bahwa baru-baru ini ia berselingkuh dengan rekan kerjanya. Ia sayang dengan suaminya. Bahkan mereka sudah dikarunia seorang anak dengan proses bayi tabung. Tetapi ia tidak berbahagia dengan suaminya. 

Boksu meminta perempuan muda itu untuk bertahan. Apapun yang terjadi bahwa perceraian bukan solusi. Perempuan muda itu tidak merasakan kepuasan ditempat tidur sejak enam tahun pernikahannya. Berbeda dengan selingkuhannya. Itulah alasannya untuk berpisah dengan suaminya. 

Seorang perempuan lain lagi datang ke ruang konseling. Meminta waktu. Ia sudah tidak tahan melihat suaminya berselingkuh dengan pegawainya. Diruang konseling boksu Nugroho minta di dampingi oleh Istrinya. Namun istrinya kedatangan tamu. Terpaksa boksu Nugroho  menemui perempuan itu. 

Perempuan itu menangis sejadi-jadinya. Boksu Nugroho hanya memberikan saput tangan.  Saat perempuan itu datang, jendela dan pintu dibuka selebar-lebarnya. Dan ada meja diantara boksu dengan jemaatnya itu.  Boksu Nugroho agak kewalahan perempuan itu menatap dirinya tidak seperti biasa. Bahkan pakaiannya sedikit terbuka.  Dalam hati boksu Nugroho  ini godaan. Maka ia harus selalu didampingi oleh istrinya jika ada jemaat perempuan yang berkonsultasi dan minta di doakan.  

Lalu Boksu Nugroho ingat beberapa kasus gembala sidang jatuh dalam dosa perselingkuhan dengan jemaatnya karena situasi diruang konsultasi. Ada lagi jemaat yang memuja gembalanya karena tampan, kaya dan perhatian serta penuh keramahan dibandingkan  pasangannya.

Boksu Nugroho mulai paham jerat-jerat yang mengintai. Bukan datang dari orang jauh tetapi dari jemaatnya sendiri. Belum lagi tentang keuangan. Dua bulan lalu ia menerima uang dari jemaatnya yang pengusaha. Diberikan langsung kepada boksu Nugroho.  

Saat menerima uang itu Boksu Nugroho berkata kepadanya.

"Pak ini perermbahan cukup besar. Ini untuk dana pembangunan gereja atau dana Diakonia atau untuk siapa"

"O itu ada tiga amplop boksu. Boksu buka saja nanti. Ada untuk diakonia, ada untuk pembangunan gereja dan ada untuk boksu. Sudah saya steples" Kata jemaatnya  itu. Jemaat yang memberikan persembahan ini adalah jemaat simpatisan. 

"Baik. Nanti saya akan serahkan ke Bendahara, Tuhan Yesus memberkati, terima kasih" kata Boksu anugroho


(Bersambung)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url