Pengurus FDKJ dilantik untuk Bekerja bukan cari Nama
Warga Dayak asal Kalimantan Barat menyebar di Jabodetabek. Dengan berbagai latar belakang profesi. Berawal dari arisan keluarga asal Senakin-Gunalekng akhirnya terbentuk wadah yang diberi nama Forum Dayak Kalbar Jakarta yang disingkat FDKJ. Wadah ini awalnya memberikan solusi atas permasalahan yang menimpa warga Dayak asal Kalbar. Kemudian menyasar banyak hal sesuai kebutuhan warga Dayak asal Kalbar.
Nama -nama Ketua FDKJ
Sejak awal berdirinya FDKJ hingga kini telah mencatat nama ketua diantaranya ada nama: Dr. Nikodemus Sabudin, Jend. Tommy Sagiman dan Drs. Victoria Gregorius Leo Oendoen.
Mereka punya kelebihan dan kekurangannya dalam menahkodai FDKJ. Yang pasti FDKJ semakin punya progres terutama pada masa kepemimpinan Victoria Gregorius Leo Oendoen pada periode lalu.
Periode 2024-2029 FDKJ kembali dinahkodai oleh sosok yang di sapa dengan "Leo Oendoen" setelah melewati proses pemilihan beberapa waktu yang lalu. Kabinetnya telah dibentuk dan bahkan dilantik dengan memakai ruangan lantai dua Bipang Ambawang-Cabang Sedayu Kelapa Gading. Tepatnya pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.
Acara pelantikan dilakukan sebagaimana pelantikan Ormas. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars FDKJ dilanjutkan dengan doa pembukaan dengan menggunakan bahasa Dayak Kanayatn. Kemudian dilanjutkan dengan pembawaan bendera pataka dan bendera merah putih. Ada kata sambutan dari pembina dan penasehat yang mengingatkan pentingnya kerja keras, keuletan dan kekompakan. Ada pembacaan janji pengurus sebelum diadakan pelantikan baik pengurus pusat maupun ketua koordinator di tiap-tiap wilayah.
Pelantikan yang terkesan tertutup
Tentu saja acara pelantikan sepertinya "tertutup". Tidak disebarkan ke group-group Wa termasuk group warga FDKJ. Hal ini ada pertimbangan dari Panitia.
Bukan tertutup dan terbukanya acara pelantikan, melainkan sejauh mana ke-urgenanya jika dibuka di publik. Mengingat hari pertama puasa. Dan keterbatasan ruangan. Yang di undang untuk hadir adalah para pengurus selain pembina dan penasehat.
Wajah lama dan baru pada periode ini
Demikian juga nama-nama pengurus . Ada wajah-wajah baru. Bahkan terkesan "asing". Hal itu wajar sebagai dinamika dalam berorganisasi. Bukan wajah lama atau wajah baru dan terkesan asing melainkan sejauh mana mereka memberi diri untuk kemajuan FDKJ. Apalagi periode ini menargetkan adanya kantor sekretariat. Boleh dikata target yang "maha berat" belum lagi goal lain yang juga akan dirapatkan oleh seluruh badan pengurus baik ditingkat pusat maupun di tingkat wilayah. Mengingat tantangan yang semakin berat menghadang baik secara organisasi maupun pribadi dari manusia Dayak Kalbar yang ada di Jabodetabek. Harus diakui ada yang sudah tinggal landas, ada yang masih terengah-engah. Semua tanpa disadari disorot warga di area mereka bermukim.
Pengurus akan diminta pertanggungjawabannya
Untuk itu FDKJ yang berdaya saing, berdaya pikat dan berdaya jual harus terus didengungkan oleh badan pengurus pusat dan wilayah. Bukan "omon-omon" tetapi kerja nyata. Maka mereka yang hanya mencari nama, tidak bekerja wajar nantinya dibilang "ndasmu".
Penilaian baik dan buruknya akan dinilai pada tahun 2029 oleh seluruh warga FDKJ. Untuk itu Badan pengurus yang dilantik hendaknya menyadari pentingnya komunikasi, kolaborasi dan bersinergi demi FDKJ yang semakin jaya.