Perayaan Natal GJKI Pembawa Damai di Alam Terbuka

Perayaan Natal tidak selalu dirayakan di dalam ruangan. Contohnya perayaan Natal yang dilakukan oleh jemaat GJKI Pembawa Damai-Pulo Gebang, Jakarta Timur. Untuk Tahun ini,  perayaan Natal dilakukan dilapangan terbuka yakni pada hari Sabtu 2 Desember 2023. Berlokasi di Pantai Karang Meong Sirih, Jl. Raya Karang Bolong, sirih, Kec. Cinangka, Kabupaten Serang, Banten 42167.

Perayaan Natal yang dilangsungkan hari ini berjalan dengan sukses. Cuaca pun mendukung dengan tidak turun hujan, yang biasanya akhir-akhir ini selalu  hujan di area tersebut.

Perjalanan yang cukup jauh di tempuh diatas dua jam lebih tidak menurunkan semangat jemaat untuk  memuji Tuhan. Beberapa lagu Natal di kumandangkan membawa jemaat benar-benar merasakan ibadah Natal yang sesungguhnya.   Berbedanya, desiran air laut, sepoi- sepoi angin dan lambaian daun kelapa seolah ikut menaikkan Kidung pujian kepada Sang Pencipta yang mau hadir dalam kehidupan manusia, mengambil rupa manusia. 

Renungan Natal disampaikan oleh Pdt. Paran Sakiu,S.Th,. M.Pd dengan tema:" BERITAKANLAH KABAR BAIK UNTUK SEMUA SUKU BANGSA"(Yesaya 52:7).

Kalimat "Beritakanlah kabar baik untuk suku bangsa" dapat diartikan sebagai sebuah seruan atau ajakan untuk menyebarkan berita positif atau kabar baik yang dapat memberikan semangat dan kebahagiaan bagi setiap suku bangsa.
 Berita yang disampaikan adalah 
Tentang Allah yang bersimpati  dan berempati di dalam Yesus kepada Manusia yang berdosa(Yoh. 3:16). Ketiadaan permusuhan antara manusia dengan Allah di dalam Yesus Kristus(Ef. 2: 12- 17). Penyelamatan manusia dari dosa di dalam Yesus Kristus(Mat.1:21, Kis.4:12).  Kehadiran Allah dalam kehidupan kita di dalam Yesus Kristus  ( Mat.1:23). Adanya kekuatan menanggung beban apapun di dalam Yesus Kristus (Mat.11:28). Dan Tentang kepastian jawaban dlm doa di dalam nama Yesus Kristus( Yoh.14:13). Jemaat diingatkan akan tanggungjawabnya memberitakan kabar baik  untuk tidak menyerang, menjelek-jelekkan dan menjatuhkan agama atau kepercayaan dari suku bangsa lain yang belum mengenal Yesus. Hanya jemaat yang penuh keyakinan dan mengalami Tuhan Yesus akan sanggup memikul tanggungjawab itu. Khotbah didengar oleh 70 lebih jemaat GJKI Pembawa Damai. Jemaat ini di gembalakan oleh Pdt.Ngadi Utomo, S.Th , M.Pd.

Selesai ibadah dilanjutkan dengan makan siang bersama. Jemaat membawa makanan sesuai menu masing'masing dan berbagi. Setelah itu ada acara games yang dipandu oleh panitia. Dibagi dan dilaksanakan  sesuai kelompok umur.  Dari anak Sekolah Minggu hingga oma -opa.

Acara games selesai, jemaat dibebaskan untuk menikmati suasana pantai. Ada yang  berenang, ada yang  jalan-jalan. Ada yang duduk-duduk di warung kopi sambil berbagi ceritera. Ada juga yang dipijit memperlancar peredaran darah dan menyegarkan otot-otot.


Dengan mengadakan ibadah dan perayaan Natal di alam terbuka seperti yang dilakukan oleh GJKI Pembawa Damai justru kehangatan, kekeluargaan dan kesederhanaan benar-benar dapat dirasakan oleh jemaat. Bukankah perayaan Natal itu harusnya   demikian? Jawabnya Iya. 

Kehangatan, kekeluargaan dan kesederhanaan hendaknya mewarnai suasana Ibadah dan perayaan Natal bagi semua gereja  di Indonesia saat ini ditengah-tengah tergerusnya  ketiga hal tersebut oleh sikap egosentris dan Flexing. 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url