Suku Bangsa Dayak Susah Dikenali
Banyak suku di Indonesia yang dengan mudahnya kita kenali dari mana sukunya. Tidak denikian dengan suku bangsa Dayak. Suku ini tidak mudah untuk dikenali. Tidak ada ciri khasnya. Itu sudah pasti terutama dari warna kulit, bentuk fisik,logat dan lain sebagainya.
Suku bangsa Dayak terdiri dari 405 sub-suku dengan 7 suku besarnya. Terdiri dari beragam bahasa. Tidak ada bahasa pemersatu dari sub Suku selain bahasa Indonesia. Kalaupun ada baru sebatas salam Dayak. Itupun sering kali salah di dalam mengucapkannya. Salam itu berbunyi:" Adil ka Talino,bacuramin ka Saruga, ba Sengat ka Jubata". Sekalipun demikian suku bangsa Dayak kini memiliki rasa Ke-Dayakan yang semakin kuat. Mereka disatukan saat dihinakan dan terancam. Disatukan dengan adat dan tradisi.
Suku bangsa Dayak jika berada dalam pembauran dengan suku lain, tidak mudah untuk dikenali. Sampai hari ini jika tidak memperkenalkan diri sebagai suku bangsa Dayak, orang disekitarnya tidak akan tahu bahwa yang bersangkutan berasal dari suku bangsa Dayak. Memperkenalkan diri pun terkadang ada yang tetap tidak percaya. Tidak mungkin orang Dayak seganteng atau secantik itu. Dari berbagai macam ceritera Dayak diaspora yang ada di pulau Jawa misalnya selalu dianggap berasal dari suku lain. Kadang dikira orang Tionghoa, Batak, Manado, Jawa, dan lain-lain. Lebih banyak dikira orang Tionghoa, Manado dan Batak. Mungkin karena kulitnya yang putih bersih. Padahal dari warna kulit suku bangsa Dayak kulitnya bermacam-macam. Ada yang putih hitam dan lain sebagainya.
Demikian juga untuk ukuran tinggi atau pendeknya. Tampilan rambut ada yang berambut keriting, ada yang lurus. Pokoknya tidak mudah untuk dikenali.
Kita dapat berjumpa dengan suki Dayak yang tinggi dan berbadan besar. Berukuran tubah Sedang-sedang saja juga ada. Berbadan Kecil, berukuran pendek juga banyak.
Untuk logat apalagi. Logat nya tidak ada ciri tersendiri. Suku bangsa Dayak yang berpendidikan dan senang bergaul sebelum berdiaspora logatnya tidak akan kentara. Mengingat ditanah leluhurnya Borneo beragam bahasa mereka temui, mereka dapat pelajari dab menguasai lebih dari satu bahasa daerah. Jadi untuk ucapan tidak ada masalah. Mereka yang menguasai berbagai bahasa Dayak di tanah leluhur tidak akan pernah mengalami kesulitan untuk belajar bahasa apa saja di dunia. Bahasa Thailand yang dikatakan paling sulit pun ada orang dari suku bangsa Dayak yang dengan mudah dan cepat mempelajari serta menguasainya. Mereka sudah terbiasa dengan bahasa sebelum keluar dari tanah leluhurnya.
Kembali ke duduk persoalan. Baik di tanah Borneo maupun di tanah rantau , suku bangsa Dayak sulit di identifikasi. Mau bukti? Datang saja ke Kalimantan. Turun dari bandara mana saja di sana untuk mengenali dan mengatakan ini suku bangsa Dayak. Siapapun yang berani mencoba akan sama sulitnya mencari jarum dalam tumpukkan jerami. Mereka unik tidak memiliki ciri tersendiri. Kecuali yang sudah di tato dan memakai asesoris Dayak.
Mungkin ada yang mengatakan suku bangsa Dayak itu yang berkuping panjang. Menjulur kebawah yang ada anting-antingnya. Benar, tetapi tidak semua suku bangsa Dayak memiliki kuping yang dimaksud. Itu hanya terbatas di beberapa daerah tertentu seperti Kalimantan Timur atau di Kalimantan Utara dan beberapa wilayah di Malaysia.
Sekali lagi suku bangsa Dayak itu unik. Tidak memiliki ciri khusus. Sangat sulit diidentifikasi. Penulis katakan semua itu adalah anugerah yang Allah berikan kepada suku bangsa Dayak. Dan sekaligus membanggakan bagi suku bangsa Dayak.