Perayaan Valentine dengan Memberikan Coklat.
Perayaan Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 February 2024 tahun ini kurang gaungnya bahkan tenggelam. Hal ini berkaitan dengan acara gawean Pilpres yang jatuh di hari yang sama.
Biasanya anak remaja atau anak pemuda yg memiliki pasangan alias pacar mengepresikan kasih di hari Valentine dengan memberikan hadiah berupa coklat, boneka, pakaian, makan bersama, nonton bersama. Bahkan ada yang merayakannya diluar batas. Melakukan perayaan yang tidak seharusnya dilakukan dengan memberikan kecupan dan pelukan. Lupa diri terjerembab.
Perayaan hari Valentine sudah sewajarnya memang diingat dan dirayakan. Tetapi tidak dengan cara yang salah apalagi hanya dirayakan oleh mereka yang masih berpacaran. Perayaan hari Valentine seharusnya dirayakan juga oleh pasangan yang sudah menikah. Dirayakan dan diekpresikan juga oleh kalangan yang memiliki ikatan atau relasi yang baik. Contoh orang tua kepada anak atau sebaliknya. Antar teman. Guru dengan murid atau sebaliknya. Perayaan dan ekpresi berupa memberikan hadiah itu hal yang baik. Tidak ada yang keliru apalagi dinyatakan salah.
Perayaan hari Valentine mula-mula terjadi di abad ketiga setelah Valentinus dihukum mati. Ia adalah seorang santo di Romawi kuno. Santo Valentino secara diam-diam memberikan bunga kepada pasangan yang menikah. Itulah ceritanya. Pemberian bunga ini kemungkinan bagian ekpresinya kasihnya. Sekaligus akan adanya kepedulian kepada sesama. Hal yang wajar kalau akhirnya dipraktekkan pada masa sekarang untuk mengenang santo tersebut sekaligus juga menjunjung kasih kepada sesama. Bahwa kasih harus diatas segalanya.
Perayaan hari Valentine (kasih sayang) dapat dimaknai betapa kasih perlu digelorakan, diajarkan dan dipraktekkan. Melalui perayaan adanya evaluasi apakah kasih kita semakin meningkat atau sebaliknya semakin menurun. Jadi jika semakin meningkat tanpa melihat latar belakang, suku, status sosial dan agama dalam praktekknya wajib dipertahankan. Jika menurun ada baiknya menata diri demi relasi dengan sesama yang semakin baik.
Sehari setelah hari Valentine, tepatnya hari Kamis 15 Februari 2024 , beberapa siswa SMPK Rahmani mendatangi kantor guru. Mereka berbagi coklat kepada gurunya. Itu di sekolah. Tidak tahu dirumah. Yang jelas ini hal yang baik. Pertanyaannya mengapa harus selalu coklat?
Perayaan Valentine sering kali dengan pemberian coklat. Alasannya karena coklat dianggap sebagai lambang kasih sayang dan kelembutan.
Tradisi dengan memberikan coklat sudah menjadi tradisi yang berakar dalam budaya Barat. Dan sejak lama dilakukan juga di asia. Termasuk di Indonesia.
Pemberian coklat sudah dianggap sebagai tanda penghargaan, perhatian kepada orang yang kita cintai. Tepatnya tanda ekpresi kasih. Sekalipun kemarin bertepatan dengan pilpres dan siswa belajar dirumah, nyatanya hari ini coklat yang dibawa dibagikan.