Ibadah Paskah Alumni STT.Lintas Budaya, Awal Yang Baik.

Sekolah Tinggi Teologia  Lintas Budaya (STTLB) merupakan salah satu sekolah teologi yang ada di Jakarta. Didirikan oleh Pdt.Prof.Dr.S.J.Sutjiono pada tahun 1992. 

STTLB bukan dibawah nauang sinode GKRI melainkan berada dibawah nauangan GKRI Mangga besar(salah satu gereja Lokal GKRI) sehingga tidak heran alumninya tidak banyak melayani di lingkungan GKRI.

Sudah ratusan orang yang tamat dari kampus ini. Tetapi belum pernah terbentuk ikatan alumni lintas angkatan.  Sehingga  tidak berjejaring baik dengan sesama alumni apalagi dengan pihak kampus. 

Menyadari akan kekurangan itu dibentuklah pengurus ikatan alumni Lintas angkatan. Dengan harapan memenuhi apa yang diharapkan baik bagi sesama Alumni, alumni dengan kampus atau sebaliknya.

Melalui pengurus ini digagaslah ibadah paskah bersama. Dihimpun para alumni melalui WhatsApp group. Ada yang bersedia dimasukkan ada yang tidak bersedia karena kesibukan. 
Pengurus yang terdiri dari Paran Sakiu, Benjamin Darmayanto, Jimmy Girsang, Ratna Hutabarat  Anggela Hioe ( Dari pihak  kampus ada Rohana Sutjiono dan Iman). Pengurus  mempersiapkan segala sesuatunya dengan berbagi tugas. Rapat  melalui zoom dan diskusi via whatsApp adalah pilihan terbaik. 

Ibadah paskah akhirnya dilaksanakan dengan mengusung tema:" Kebangkitan Yang Memberikan Kepastian" dengan pembicara :Pdt. DR. Rohana Sutjiono,MACE. Tempat ibadah paskah di Kampus STT. Lintas Budaya, Perkantoran Plaza Pasifil blok B3 no. 55- 59 , Jl. BOULEVARD Barat Raya, Kelapa Gading.

Bagi alumni yang tidak hadir namun rindu  beribadah , ibadah  di Fasilitasi  dengan live streaming. 

Liturgos dalam ibadah ini adalah  Metha Purba dengan Hertanto secara bergantian. Sedangkan singernya Rambu dan Okseviorita. 

Dalam ibadah ada kesaksian berupa pujian dari Gisel. Gisel yang pernah jadi bintang salah satu iklan adalah anak dari Jimmy Girsang. 

Firman Tuhan dengan penekanan kepada akibat kebangkitan Yesus atau dampaknya bagi kehidupan berupa kepastian  akan keselamatan, kepastian akan kebenaran dan kepastian akan kehidupan kekal.

Selesai ibadah paskah ada kata sambutan diawali oleh  ketua panitia sekaligus ketua Ikatan alumni yakni  Paran Sakiu. Antara kesaksian dan kata sambutan susah dibedakan. Tetapi paling tidak tujuan dibentuknya ikatan alumni tersampaikan dengan baik. Di akhir  kata sambutannya menyerahkan novel yang baru terbit untuk perpustakaan. Novel diserahkan langsung kepada rektor STT.Lintas Budaya. 
Tujuan dari terbentuknya ikatan alumni STT. Lintas Budaya sebagaimana yang disampaikan ketua alumni diantaranya meliputi:

1. Terbentuk jejaring (Networking) antar alumni sehingga dapat saling mengenal, mendoakan dan menguatkan.

2. Menumbuhkembangkan rasa kasih/peduli terhadap almamaternya (STTLB).

3. Memfasilitasi Persekutuan dan Pelayanan Bersama Alumni (Spt: Mengadakan ibadah bersama dalam rangka peringatan Kristiani, spt. Paskah, dll juga mission trip dll)

4. Mengadakan program pendukung pelayanan (spt: Workshop Pelayan Anak, Seminar Isu kontemporer dll.

Dengan demikian, ikatan alumni memiliki peran penting dalam memperkuat komunitas alumni serta memberikan manfaat bagi  STT.Lintas Budaya. 

Selain  kata sambutan ada kesaksian via video singkat yang ditayangkan. Tiga orang  perwakilan masing-masing dari Kalimantan diwakili oleh Obet Tamin, dan Ridwan Damanik. Sedangkan dari Riau oleh Parlan Siburian. Kesaksian mereka sangat menarik dan memberkati. 

Acara dilanjutkan dengan kilas balik perjalanan STT.Lintas Budaya. Kilas balik bagaimana masa lalu, sekarang dan pada  masa mendatang. 

STT. Lintas Budaya mengalami perjalanan yang tidak mudah. Jatuh bangun namun tidak menyerah. Contohnya dari  ruang yang tidak layak untuk perkuliahan  kemudian  meminjam ruang sekolah di daerah Mangga Besar -Jakarta Barat hingga memiliki gedung sendiri di Kelapa Gading Jakarta Utara.

 Belum lagi berbagai peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Kampus Sekolah Tinggi Teologi disamakan dengan kampus perguruan Tinggi negeri dan kampus swasta  lainnya,  sungguh merupakan pergumulan yangb tidak mudah. Kalau akhirnya tetap eksis hingga hari ini karena anugerah Tuhan. Rektor, dosen dan pengurus serta  mahasiwa terus berdoa dan berbenah untuk menemukan jalan keluar sehingga teratasi. Hal ini disampaikan langsung oleh Pdt. Dr. Poltak Sibarani (Rektor sekaligus dosen di STT.Lintas Budaya).

Akhirnya acara dilanjutkan dengan foto dan makan bersama dilantai dasar. Setiap alumni yang hadir menerima beberapa menu makanan termasuk suvenir yang cukup menarik sebagai kenang-kenangan. Sebelum benar-benar bubar alias pulang, beberapa perwakilan alumni membuat video untuk mantan dosen yang sekarang mukim di negara asalnya Pdt. Dr. Paul Choi. 
Ibadah paskah sudah usai namun program lain dari ikatan alumni baik untuk sesama alumni maupun kepada pihak kampus akan terus bergulir. Tunggu tanggal mainnya dan mohon dukungan doanya dari para alumni. Kalau bukan kita yang  mendukung almamater siapa lagi. Kalau bukan sekarang kapan lagi.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url