Gawai FDKJ Duduk di Bide
Ada Gawai di luar kalimantan mana mungkin? Mungkin saja. Nyatanya suku bangsa Dayak asal Kalbar merayakannya bertempat di gedung Usman Ismail -pusat Perfilman Nasional ,Kuningan Jakarta Selatan. Perayaan gawai ini dilangsungkan dari tanggal 14-15 September 2024. Dua hari penuh dari pagi hingga malam hari. Ketua panitia yang di daulat adalah Radius.
Tahun lalu diadakan di gedung pertemuan komplek DPR-RI. Dua hari berturut-turut juga dengan ketua Mundus.
Mengapa pesta Gawai itu penting bagi masyarakat Dayak asal Kalbar yang ada di Jabodetabek? Bukankah mereka ini bukan petani?
Ada beberapa alasan pertama jumlah suku Bangsa Dayak yang mukim di daerah tersebut sudah ada wadahnya yakni Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta(FDKJ). Kedua karena di perayaan Gawai tidak saja hanya ada ucapan syukur atas hasil panen tetapi ada ritual adatnya,tarian tradisional, pertunjukan seni dan budaya berupa musik dan alat-alat tradisional.
Tidak heran setiap pengunjung dibawa dalam nuansa seperti di tanah kelahirannya.
Acara pesta naik Dangau kemarin berlangsung dengan baik. Diawali dengan Carnaval -berkeliling sekitar gedung tempat dilangsungkannya Gawai. Kemudian acara dibuka dengan pemotongan Umpakng oleh ketua DAD Jakarta.
Dilanjutkan dengan doa berbahasa Dayak Kanayak ditempat pertunjukan.
Setelah itu barulah pertunjukan hingga malam hari.
Tidak kalah menarik adalah duduk di bide (tikar dari rotan). Benar-benar terasa di tanah kalimantan. Nuansanya benar-benar didapatkan. Duduk sambil makan, minum dan saling berbicara satu dengan yang lain. Kemarin yang duduk di bide ada Yohanes Abay, Lawadi Nusah, Jelani Christo, Fetrus dan lain-lain.
Sedangkan di dalam ruang teater disuguhkan berbagai kegiatan pentas seni. Di luar gedung ada berbagai pertandingan seperti menampi, gasing, sumpit, melukis perisai. Nah di dalam ada UMKM dimana pengunjung dapat melihat, membeli dan menikmati makanan dan minuman. Duduk di bide benar-benar berasa di Gawai yang ada di Tanah Borneo