Perusahaan Vs Masyarakat yang Menjadi Korban tetap Masyarakat



Hari ini berdasarkan berita yang beredar baik melalui WhatsApps maupun melalui Facebook terjadi pembunuhan di Sadang, Seruyan,  Kalteng. Korban meninggal terkena peluru tajam. Entah berapa lagi yang menjadi korban seperti ini saat masyarakat berhadapan dengan perusahaan  dan kebetulan kejadian hari ini dengan perusahaan sawit.

 Hampir di seluruh Kalimantan kasus seperti ini terjadi. Dan yang menimbulkan hilangnya nyawa manusia baru terjadi kali ini. Yang sudah-sudah hanya  ditangkap, dimasukkan dalam penjara dan dibubarkan dengan gas air mata. Kebetulan hari ini yang menjadi korban adalah anggota TBBR. Hal ini terlihat dari atribut yang digunakan korban.  

Saat perusahan merasa terganggu mereka meminta bantuan  aparat keamanan untuk mengamankan asetnya. Itu dijamin Undang-Undang. Apalagi perusahaan merupakan mitra pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan dan penyumbang Pajak Nasional.  Namun tidak semua perusahaan itu baik. Ada perusahaan nakal memanipulasi masyarakat dengan merampas tanah masyarakat. Mereka memperkaya diri dengan menghisap darah masyarakat. Itu fakta.

Perselisihan yang sudah  cukup lama ini akhirnya pecah juga sehingga menimbulkan korban. Kasus kematian akibat berkonflik dengan perusahaan tidak dapat dibenarkan dan  dibiarkan. Harus diusut tuntas. DPP TBBR  (Tariu Borneo Bangkule Rajakng)  sudah mengeluarkan surat meminta ketua TBBR provinsi Kalteng dan kabupaten Seruyan  mengadakan investigasi di lapangan. Surat yang dibuat sudah tepat. Tentu saja hasil investigasi sangat diperlukan demi penegakan hukum yang berkeadilan dan menghindari kemarahan masyarakat.

Tentu saja seluruh elemen masyarakat tidak akan menyukai perusahan yang menggunakan aparat keamanan untuk dijadikan tameng, benteng, sekaligus eksekutor. Aparat keamanan juga tahu tugas dan fungsinya. Maka Kapolda dan jajarannya tidak akan serta merta memenuhi semua permintaan perusahaan. Mereka mengkaji secara hukum. Jika mengabaikan tugas pokok dan akhirnya benar melakukan tindakan yang tidak seharusnya, maka aparat keamanan harus menindak anggotanya sendiri. Masyarakat akan memuji dan mendukung perusahan yang pemiliknya orang baik. Dan harap dicatat perusahaan yang memanusiakan manusia jauh dari konflik. Apalagi untuk berkonflik dengan masyarakat. 

Kasus hari ini  (Sabtu, 7 Oktober 2023) harus segera ditangani. Apakah benar aparat yang melakukan tindakan pembunuhan. Jika benar maka lakukanlah tindakan hukum sesuai prosedur. Jika ada pihak perusahaan dalam hal ini orang dalam maka segera dituntaskan. Jika tidak akan seperti bola salju. Ini harus diantisipasi apalagi menjelang pemilu 2024. Jangan ada yang bermain di air yang keruh.

Untuk masyarakat akar rumput. Sebaiknya dapat menahan diri. Jangan bertindak yang sama salahnya dalam melanggar hukum. Jauhi main hakim sendiri. Menegakkan hukum tidak harus melanggar hukum. Biarkan tokoh masyarakat yang bersikap. Termasuk institusi aparat keamanan. 

Semoga untuk masa yang akan datang saat masyarakat meminta hak-haknya karena kesalahan perusahaan dalam mengambil alih lahan sebaiknya duduk bersama. Cari cara supaya sama- sama menang. Masyarakat tidak harus dikorbankan  demi cuan yang melimpah. Damai negeriku damai Indonesiaku. Bukan duka dan nestapa yang terlihat. Usut tuntas.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url